By: Dr.Eng. Oke Oktavianty, S.Si., MT.
KKJF Quality and Reliability Engineering
Teknik Industri Universitas Brawijaya
Teknik pengendalian kualitas produk berkembang dari waktu ke waktu dan dapat dibagi menjadi empat pendekatan, yaitu sebagai berikut:
- Menciptakan standar untuk menghasilkan produk yang dapat diterima. Standar yang dimaksud adalah mulai dari penetapan standar input proses, mulai dari bahan baku, sumber daya manusia dan peralatan atau mesin dan sebagainya, serta standar proses dan system pemeriksaan atau inspeksi hingga after sales.
- Pengendalian Kualitas Statistik termasuk acceptance sampling dan Kontrol Proses Statistik.
- Pengendalian kualitas tidak hanya dilakukan pada produk akhir tetapi mulai awal proses pembuatan produk tersebut hingga deliver to customer.
- Total Production System untuk memperoleh produk yang memiliki kualitas tinggi dengan biaya minimum. Mempertimbangkan cost of quality pada proses produksi.
- Memenuhi customer needs and wants. Berfokus dan berorientasi pada hal-hal yang menjadi kebutuhan konsumen.
Pendekatan pengendalian kualitas produk berkembang dari yang sebelumnya berfokus pada pengujan kualitas menjadi berfokus pada jaminan kualitas dan peningkatan berkelanjutan. Fokus diberikan pada perbaikan mulai dari hulu dengan peningkatan berkelanjutan, dengan tetap mempertimbangkan indformasi dari hilir (konsumen).
Teknik pengendalian kualitas dapat dibagi menjadi dua kategori:
– Pengendalian kualitas untuk perancangan (desain) dan peningkatan kualitas produk
– Pengendalian kualitas untuk sistem produksi.
Pendekatan Dasar untuk Perancangan dan Peningkatan Kualitas Produk
Pendekatan dasar untuk perancangan dan peningkatan kualitas produk dan proses dapat dilakukan dengan berbagai macam metode seperti Quality Function Deployment (QFD), desain eksperimen (DOE), dan Failure Mode Effect Analysis (FMEA).
QFD banyak diterapkan pada desain produk dan perencanaan produksi. QFD menerjemahkan persyaratan pelanggan menjadi atribut produk dalam perancangan produk, dan selanjutnya menerjemahkan atribut produk berdasarkan Voice of Customer menjadi persyarata teknis yang dapat digunakan sebagai pedoman dalam perancangan proses produksi dan proses pengendalian kualitas produk. Design of Experiment (DOE) dikembangkan untuk memperoleh kombinasi parameter terkontrol yang optimal untuk memperoleh kualitas produk yang baik.
Sedangkan FMEA dapat digunakan untuk mengidentifikasi mode kegagalan, menganalisis efeknya,dan menilai risiko yang dapat terjadi dalam proses yang dilakukan untuk dapat memproduksi produk sesuai dengan dimensi kualitas yang diinginkan oleh pelanggan. Dalam proses perencanaan kualitas, FMEA sering digunakan untuk menilai risiko alternative proses dan mengidentifikasi alternatif terbaik.
Perancangan Sistem Pengendalian Kualitas:
Terdapat 3 hal yang harus diperhatikan dalam merancang sistem pengendalian kualitas, yaitu pada input, proses dan output. Sistem pengendalian kualitas dari supplier (input), pada proses produksi hingga output harus dibuat dan dievaluasi keefektifannya secara berkala, dengan tetap memperhatikan cost of quality, menciptakan pokayoke (pencegah kesalahan) dan kaizen (peningkatan berkelanjutan).
1,268 total views, 1 views today